Ternyata Inilah Sebabnya Ethnis Tionghoa Tak Ada Yang Menetap Di kota Pariaman - Sumbar



Seperti Yang Kita Tahu, cina adalah Ethnis perantau lintas negara. Bahkan di berbagai negara ethnis perantau Cina telah berhasil mendominasi, seperti di Singapura, yang sebelumnya adalah negara bangsa Melayu. Sedangkan Menurut Tirto.Id Malaysia merupakan contoh negara yang saat ini berusaha menangkal dominasi perantau China.

Di indonesia sendiri kalangan Pengusaha sukses saat ini tak sedikit juga ethnis tionghoa, contohnya Saja Sosok Harry Tanoe MNC group.



 

Di tanah air ethnis tionghoa dengan sangat mudah bisa kita jumpai di kota-kota besar dan kecil sebagai pengusaha. Namun tahukah anda jika di beberapa kota di indonesia ada juga beberapa tempat yang saat ini tak di jumpai Pengusaha Berdarah tionghoa ?, Namun  jejak keberadaan seabad yang lalu masih bisa di telusuri.



Salah satu kota yang yang tak satupun di jumpai usaha ethnis tionghoa adalah kota pariaman di provinsi sumbar. Namun 'Pandam Pakuburan'nya masih bisa di lihat hingga saat ini, membuktikan kalau dulu ethnis tionghoa pernah bermukim berkelompok di kota pariaman. Bahkan ada salah satu tempat di kota pariaman di sebut dengan ' Kampung china (cino)', masyarakat kota pariaman berpendapat di sinilah dulu pemukiman ethnis tionghoa. 



Ada pameo mengatakan: Di mana bumi membentang pasti ada China nya. Namun Saat ini Pameo demikian tidak berlaku untuk Kota Pariaman pasca insiden "Kansas" yang terjadi sekitar tahun 1944 bertepatan sebelum hengkangnya Jepang dari tanah air.

Peristiwa Kansas itu sendiri terjadi di Simpang Kampuang Cino Pariaman tepatnya di simpang tugu tabuik sekarang.


Baca Juga: Manfaat Lain Dari Madu Yang Jarang Di ketahui


Ada yg bilang Orang pariaman sangat kejam dan membantai semua orang² china di pariaman, padahal hal itu tidak benar !, Hanya beberapa orang saja kaum tionghoa yg di menjadi luapan kemarahan warga pribumi saat itu.., di picu oleh penghianatan beberapa orang ethnis china yg bekerja sebagai mata² pasukan jepang di pariaman.

Peristiwa Kansas dipicu akibat tidak setianya beberapa oknum penduduk China Pariaman kepada pejuang pribumi. Tidak semuanya memang, namun akibat gesekan rasial tersebut seluruh komunitas China yang ada di Pariaman hengkang menyelamatkan diri ke berbagai daerah. Aset mereka yang tinggal begitu saja, beberapa waktu kemudian di lelang murah lewat perantara.



Sebelum peristiwa tersebut, komunitas China sangat ramai di Pariaman. Mereka punya pandam pakuburaan tersendiri yakni di belakang Makodim 0308/Pariaman (sekarang). 

Dalam berbagai Catatan di tuliskan, Masyarakat Tionghoa di Pariaman sudah ada sejak zaman Belanda. Mereka yang ada di Pariaman umumnya para pedagang, pemilik pabrik roti, pabrik sabun, hingga distributor rempah-rempah dan kebutuhan sehari-hari (kumango).

Komunitas China Pariaman bermukim di area Kampung Chino yakni di Jl. SB Alamsyah Kp Balacan, Kp Jawo, dan Kp Pondok. Sebelum Insiden Kansas, mereka hidup rukun berdampingan dengan pribumi. Tempat sembahyang China di Pariaman terletak di Simpang Tabuik yang sekarang persis berada di deretan Toko Ali.

Merujuk pada sejarah yang dituturkan saksi hidup yang sempat kami wawancarai, kekecewaan pribumi pada komunitas China bermula dari diketahuinya lokasi pejuang pribumi oleh tentara Jepang. Pejuang pribumi saat itu banyak dieksekusi di tempat persembunyiannya. Apa yang mereka rencanakan selalu diketahui oleh jepang.


Atas keganjilan tersebut, pribumi saat itu memutar otak. Mereka mencari dimana letak keganjilannya. Mereka berpikir ada Pengkhianat di sekitar mereka.

setelah di usut, ternyata pelakunya adalah tiga orang ethnis china yg memberikan informasi kepada pasukan jepang. merekapun di hukum mati, dengan digorok menggunakan Kanso.

Lantas kenapa namanya tragedi kansas bukannya tragedi kanso?,  seperti yg dituliskan Oyong liza piliang,  sahabat saya yg mengelola situs pemberitaan pariamantoday.com, kansas adalah di indentikan dengan nama tragedinya saja.

(pariamantoday.com, seisarik.blogspot.com)

Oyong Liza Piliang - Boy Paskand.



ADS

Lebih baru Lebih lama